Agustus 2013 - Gabriella Victoria

Sabtu, 31 Agustus 2013

Mengenal Lupus Lebih Baik
Agustus 31, 20130 Comments
Mengenal gejala lupus dan penyebab penyakit lupus. Apa itu lupus? Penyakit lupus adalah peradangan kronis yang terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang organ dan jaringan tubuh. Peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat berefek pada berbagai sistem di dalam tubuh, antara lain sendi, kulit, ginjal, sel darah, jantung dan paru-paru.

Lupus lebih sering terjadi pada wanita, meskipun tidak jelas alasannya. Ada empat jenis lupus -systemic lupus erythematosus, discoid lupus erythematosus, drug-induced lupus erythematosus dan neonatal lupus. Diantaranya, systemic lupus erythematosus adalah yang paling umum dan paling serius.


Penyakit Lupus
Diagnosis dan perawatan terhadap lupus dapat memberikan perbaikan. Bagi banyak dari mereka dengan lupus, perawatan membantu mereka dapat hidup lebih aktif.

Ciri dan Gejala Penyakit Lupus


Dua kasus lupus tidak sepenuhnya serupa. Tanda dan gejela yang terjadi dapat datang dengan tiba-tiba atau berkembang secara perlahan, dapat ringan atau parah, dan dapat bersifat sementara atau permanen. Banyak dari mereka dengan lupus memiliki karakteristik episodik dengan tanda dan gejala yang memburuk untuk sementara waktu kemudian membaik atau bahkan hilang untuk satu waktu.

Tanda dan gejala lupus yang anda alami didasarkan pada sistem tubuh bagian mana yang terkena efek penyakit ini. Tapi secara umum, tanda dan gejala lupus antara lain:
  • Lelah
  • Demam
  • Hilang berat badan atau berat badan meningkat
  • Ruam yang berbentuk seperti kupu-kupu pada wajah yang menutupi pipi dan hidung
  • Luka pada kulit yang timbul atau parah ketika terkena sinar matahari
  • Radang pada mulut
  • Rambut rontok
  • Jari dan kuku yang memutih atau membiru ketika terkena dingin atau saat stress (Raynaud’s phenomenon)
  • Napas pendek
  • Nyeri pada dada
  • Mata kering
  • Mudah memar
  • Gelisah
  • Depresi
  • Hilang ingatan

Penyebab Penyakit Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun yang muncul ketika tubuh terkena zat asing tertentu, seperti bakteri dan virus, kemudian sistem imun tersebut juga menyerang jaringan tubuh yang sehat. Hal ini menyebabkan peradangan dan kerusakan berbagai bagian tubuh, antara lain sendi, kulit, ginjal, jantung, paru-paru, pembuluh darah dan otak.

Dokter tidak mengetahui apa yang menyebabkan penyakit ini. Lupus seperti merupakan kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Banyak dari mereka dengan kecenderungan turunan mengalami lupus hanyak ketika mereka terkena sesuatu di dalam lingkungan yang dapat memicu lupus, seperti obat atau virus.

Jenis-Jenis Penyakit Lupus

  1. Systemic lupus erythematosus
    Lupus ini pada awalnya dapat berefek pada bagian tubuh manapun. Sistem di dalam tubuh yang secara umum terkena adalah sendi, kulit, paru-paru, ginjal dan darah. Ketika pada umumnya orang berbicara mengenai lupus, lupus tersebut biasanya adalah systemic lupus erythematosus.
  2. Discoid lupus erythematosus
    Lupus ini berefek hanya pada kulit. Mereka dengan lupus discoid mengalami ruam pada wajah, leher dan kulit kepala. Sejumlah kecil mereka dengan discoid lupus juga dapat mengalami systemic lupus erythematosus, meskipun tidak mungkin untuk memprediksi siapa saja yang akan mengalami bentuk lupus yang lebih serius.
  3. Drug-induced lupus erythematosus
    Lupus ini terjadi setelah anda menggunakan obat tertentu. Tidak semua orang yang menggunakan obat tersebut mengalami lupus. Lupus jenis ini berefek pada berbagai sistem di dalam tubuh. Tanda dan gejala biasanya hilang ketika anda berhenti menggunakan obat yang menyebabkan lupus jenis ini terjadi.
  4. Neonatal lupus
    Merupakan bentuk langka dari lupus yang berefek pada bayi yang baru lahir. Ibu degan antibody tertentu yang memiliki hubungan terhadap penyakit autoimun dapat menurunkannya pada bayi mereka –bahkan jika sang ibu tidak memiliki tanda maupun gejala penyakit autoimun tersebut. Neonatal lupus dapat hilang sebelum menunjukkan perkembangannya. Dalam kasus yang lebih serius dapat menyebabkan masalah pada sistem elektrik jantung (congenital heart block).

Faktor risiko penyakit lupus

Meskipun para doker tidak mengetahui apa yang menyebabkan lupus pada banyak kasus, mereka telah mengidentifikasi faktor apa saja yang meningkatkan risiko penyakit ini, antara lain:
  1. Jenis kelamin
    Lupus lebih umum pada wanita.
  2. Usia
    Meskipun lupus dapat berefek pada segala usia, termasuk bayi, anak dan orang dewasa, tetapi lupus paling umum terdiagnosis pada mereka yang berusia antara 15 sampai 40 tahun.
  3. Ras
    Lupus umumnya terdapat pada ras Afrika, Hispanics dan Asia.
  4. Sinar matahari
    Terkena sinar matahari dapat membawa pada lupus kulit atau memicu respon internal pada mereka yang rentan.
  5. Obat tertentu
    Obat tertentu yang digunakan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan drug-induced lupus. Banyak obat yang secara potensial dapat memicu lupus, sebagai contoh antara lain adalah antipsychotic chlorpromazine; obat tekanan darah tinggi, seperti hydralazine; obat tuberculosis isonoazid dan obat jantung procainamide. Biasanya membutuhkan jangka waktu penggunaan dalam beberapa bulan sebelum gejala timbul.
  6. Terinfeksi virus Epstein-Barr
    Merupakan virus yang biasanya tertidur di dalam sel dari sistem imun anda meskipun tidak jelas alasan mengapa dan apa yang membuat virus tersebut aktif kembali.
  7. Terkena zat kimia
    Beberapa studi menunjukkan bahwa mereka yang bekerja dan rentan terekspos merkuri dan silica memiliki peningkatan risiko lupus. Merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami lupus.

Nah, itulah saudara-saudara sekalian penjelasan mengenai gejala lupus dan penyebab penyakit lupus. Semoga bisa bermanfaat buat anda, setidaknya menambah pengetahuan.
Reading Time:
Somnambulisme "Jogging dalam Tidur"
Agustus 31, 20130 Comments
http://static.liputan6.com/201211/tidur-cantik-121107b.jpgBanyak orang yang menderita penyakit gangguan tidur yakni berjalan sambil tidur, akan tetapi tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit tsb. Penyakit somnambulismus kini menjadi fenomena yang menarik, karena banyak diantara penderitanya celaka atau mencelakakan orang lain. Kebanyakan penderita penyakit berjalan sambil tidur adalah anak-anak yang berumur antara 5 sampai 12 tahun. Namun juga tidak jarang orang dewasa yang mengidap penyakit gangguan tidur tsb. Kisah memilukan dari penyakit somnambulismus cukup banyak. Belum lama ini di Jerman, seorang ayah memukul anak perempuannya yang berumur 5 tahun sampai meninggal dalam kondisi somnambulismus. Pagi harinya ketika semua anggota keluarga terbangun, barulah disadari apa yang telah terjadi malam sebelumnya. Polisi menyerahkan pelaku ke seoarng psikiater ahli gangguan tidur. Memang setelah dilakukan pemeriksaan kedokteran, tindakan brutal tsb dilakukan di bawah sadar. Walaupun tidak dihukum, namun kehilangan anak yang sangat dicintainya ditangannya sendiri, amat memukul perasaan si ayah. Kisah semacam itu amat banyak. Selain mencelakan orang lain, juga penderita penyakit berjalan sambil tidur, seringkali mencelakakan dirinya sendiri. Misalnya cerita seorang pemuda yang hanya mengenakan piyama, dan menggigil kedinginan di trotoar yang penuh salju di musim dingin. Ketika polisi dan dokter datang, barulah pemuda tadi sadar, bahwa dia berjalan ke luar rumah sambil tidur. Para pakar gangguan tidur menduga, penyakit berjalan sambil tidur merupakan efek dari belum matangnya bagian otak yang mengatur siklus bangun dan tidur. Terbukti kebanyakan penderitanya adalah anak-anak. Penyakit somnambulismus mulai muncul pada saat anak-anak belajar berjalan. Seiring bertambahnya umur dan kedewasaan, pelan-pelan kecenderungan penyakit somnambulismus mereda. Namun kini terdapat situasi ekstrim, yang menyebabkan banyak orang dewasa menderita penyakit somnambulismus. Göran Hajak, pimpinan pusat penelitian kedokteran tidur di Universitas Regensburg mengatakan, sekitar 6 persen remaja juga masih mengalami somnambulisme. Yang tragis, satu diantara 1.000 penderita penyakit berjalan sambil tidur, melakukan aksi perusakan atau kekerasan dalam keadaan tidak sadar. Sejauh ini para ahli gangguan tidur belum mengetahui persis mekanisme pemicu somnambulismus. Diduga stress atau demam, bisa menyebabkan munculnya gangguan tidur tsb. Juga terdapat kecenderungan, somnambulismus merupakan penyakit genetika.
Memang kebanyakan penderita penyakit berjalan sambil tidur ini tidak membahayakan. Yang paling sering dilakukan para penderitanya adalah kencing sembarangan atau membuka kulkas dan memakan isinya. Para peneliti gangguan tidur juga menyebutkan, somnambulismus tidak berkaitan dengan mimpi. Sebab pada saat bangun dan berjalan, aktifitas otak penderitanya menunjukan sedang tidur lelap. Pada fase tidur lelap biasanya tidak terjadi aktivitas mimpi. Yang jelas mereka yang mengidap penyakit berjalan sambil tidur, bagian otak yang mengatur siklus tidur dan bangun sedang dalam kondisi kacau. Otak masih berada dalam kondisi tidur, tapi saraf motoriknya sudah bangun. Hajak mengatakan, berdasarkan pengukuran aktifitas gelombang otak, pada penderita somnambulismus, terjadi perubahan mendadak dari tidur lelap ke fase bangun. Pada situasi normal fasenya berlangsung bertahap dari tidur lelap, mulai bangun dampai aktif kembali. Para ahli menyarankan, bila anak-anak setelah melewati masa pubertas juga masih mengidap somnambulisme, orang tua harus secepatnya membawanya ke dokter. Juga bila terlihat kecenderungan agresif saat berjalan sambil tidur. Para dokter atau psikiater biasanya memberinya terapi psikiatri dan obat-obatan. Bagi yang memiliki riwayat keluarga dengan somnambulisme, para dokter akan memberinya obat-obatan, baik yang membuat tidurnya lebih lelap, atau yang membuat fase tidurnya rata sehingga mencegah perubahan seketika. Jika anak-anak menderita penyakit berjalan sambil tidur, para dokter menyarankan agar mereka jangan dibangunkan. Sebab anak-anak bisa panik, jika mengetahui mereka tidak berada di tempat tidur tapi di tempat lain. Biasanya jika mereka dibimbing kembali ke tempat tidurnya, anak-anak akan melanjutkan tidurnya. Juga jika diketahui anak sering mengalami gangguan tidur berupa somnambulismus, orang tua harus menyingkirkan barang berbahaya dari kamar anak-anak. Pintu rumah dan jendela harus dikunci, agar anak tidak berjalan ke luar rumah. Langkah berikutnya adalah membawa anak-anak ke dokter ahli gangguan tidur.
Reading Time:
Sistem Sirkulasi pada Ikan
Agustus 31, 20130 Comments
Jantung pada ikan memiliki 2 ruang, yang terdiri dari satu serambi (atrium) dan satu bilik (ventrikel). Proses sirkulasi darah pada ikan adalah sebagai berikut:
  1. darah yang dipompakan dari bilik akan memasuki insang (sirkulasi insang, gill circulation), dimana darah tersebut mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida melalui dinding-dinding kapiler yang terdapat pada insang. Selanjutnya kapiler-kapiler pada insang ini akan berperan sebagai kendaraan yang membawa darah yang telah kaya oksigen ke lapisan kapiler yang terdapat pada seluruh bagian tubuh ikan (sirkulasi sistemik, systemic circulation)
  2. darah selanjutnya kembali ke pembuluh vena dan dibawa kembali ke serambi (atrium) pada jantung
Reading Time:

Jumat, 30 Agustus 2013

Belajar Angka dalam Bahasa Jerman
Agustus 30, 20130 Comments
0    = null
1    = eins
https://lh4.ggpht.com/36WhUhyi-SYRSwsULuxYl3jaB0bSQBTPX97ZKuGckBMazOKFbr1oZSO1ZCe0aWkwogau=w3002    = zwei
3    = drei
4    = vier
5    = funf
6    = sechs
7    = sieben
8    = acht
9    = neun
10  = zehn
11  = elf
12  = zwolf
13  = dreizehn
14  = vierzehn
15  = funfzehn
16  = sechszehn
17  = siebzehn
18  = achtzehn
19  = neunzehn
20  = zwanzig
30  = dreissig
Reading Time:
Objek Wisata di Jerman
Agustus 30, 20130 Comments

Beliebteste Sehenswürdigkeiten Deutschlands Kölner DomKölner Dom - Katedral Köln

Sejak bertahun-tahun Gereja bergaya Gotik di tepi Sungai Rhein ini menjadi objek wisata favorit di Jerman. Tidak hanya bagi turis asing, melainkan juga bagi turis domestik, lambang kota Köln ini menempati ranking pertama tujuan wisata.

 

 

Stadt Heidelberg Schloss beliebteste Sehenswürdigkeiten DeutschlandHeidelberger Schloss - Istana Heidelberg

Kemungkinan besar lambang kota Heidelberg merupakan puing reruntuhan paling terkenal Jerman. Istana ini untuk pertama kalinya disebut-sebut pada abad ke-13. Di masa Raja Ludwig XIV di sini tinggal bangsawan-bangsawan Pfalz.


Beliebteste Sehenswürdigkeiten Deutschlands Schloß NeuschwansteinSchloss Neuschwanstein - Istana Neuschwanstein

Raja Bayer Ludwig II memerintahkan pembangunan sebuah puri di dekat sungai, karena ia ingin menyepi dari publik. Beberapa pekan setelah ia wafat(1886), puri itu sudah dibuka untuk umum. Saat ini Schloss Neuschwanstein menjadi salah satu istana yang paling banyak dikunjungi di Eropa. Setiap tahun 1,3 juta orang mengunjungi ruang-ruang indah di istana tersebut.

Beliebteste Sehenswürdigkeiten Deutschlands Brandenburger TorBrandenburger Tor - Gerbang Brandenburg

Akhir abad ke-18 Raja Friedrich Wilhelm II memerintahkan pembangunan gerbang kehormatan di tengah kota Berlin. Gerbang ini menjadi lambang nasional dan simbol penyatuan kembali Jerman. Pintu masuk antara timur dan barat Berlin itu selalu terbuka bagi para pengunjung.

Reading Time:
My Profil
Agustus 30, 20130 Comments
Nama: Gabriella Victoria
acc: http://www.facebook.com/gabriella.victoria3
      http ://www.twitter.com/@ellavictorias

Reading Time:
Gen dan Alel
Agustus 30, 20131 Comments
Seorang ahli genetika dari Amerika bernama Thomas Hunt Morgan melakukan percobaan pada lalat buah (Drosophila melanogaster), mengemukakan bahwa faktor keturunan yang dinamakan gen tersimpan dalam setiap lokus (lokasi) yang khas dalam kromosom. Gen merupakan zarah (zat terkecil dan tidak dapat dibagi lagi) yang kompak yang mengandung satuan informasi genetika dan mengatur sifat-sifat menurun tertentu dengan ukuran 4-50 mikron. Gen-gen yang ada di kromosom tidak memiliki batas-batas yang jelas sehingga tidak dapat ditentukan batas gen yang satu dengan yang lain. Namun demikian, dapat diumpakan gen terletak pada kromosom secara teratur dalam satu deret secara linear dan lurus beraturan. Pada manusia, ukuran gen bervariasi dari beberapa ratus basa DNA hingga lebih dari 2 juta basa (jumlah + 25.000 gen). Setiap individu mempunyai 2 copy dari masing-masing gen, berasal dari kedua parental.
Gen menempati suatu ruangan dalam kromosom disebut lokus gen. Lokus gen adalah tempat tertentu dalam kromosom yang diduduki oleh setiap gen. Sepasang gen yang berada pada lokus yang sama pada kromosom homolog disebut alel. Alel dapat memiliki fungsi sama, saling mendukung, atau berlawanan. Gen terdiri atas sepasang alel yang sejenis atau berlainan. Contoh gen yang fungsinya sama adalah gen penentu warna merah pada bunga, memiliki pasangan gen penentu warna merah pula. Karena alel fungsinya sama, maka disebut alel homozigot. Organisme disebut homozigot jika alelnya sama. Sebaliknya, organisme disebut heterozigot jika alelnya berbeda. Contoh alel yang fungsinya tidak sama (berlawanan) adalah gen penentu warna merah pada bunga, memiliki pasangan gen penentu warna putih, sehingga sifat yang muncul tidak sama, maka disebut alel heterozigot. Kedua alel gen terletak pada sepasang kromosom homolog.
Gb. Letak gen dan alel pada kromosom
(Sumber : Buku Sekolah Elektronik Biologi kelas XII)
Gb. Alel heterozigot pada bunga yang menentukan warna bunga menjadi ungu
Gen memiliki peranan, antara lain untuk mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu, menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi berikutnya, serta mengontrol pembuatan polipeptida.
  • Apakah yang menyusun gen tersebut sehingga gen dapat mengendalikan sifat suatu individu?
Gen mengontrol pembuatan polipeptida (protein) tertentu. Satu gen mengontrol pembuatan satu macam polipeptida. Polipeptida digunakan sebagai penyusun sel (sebagai protein struktural), ada pula polipeptida yang difungsikan menjadi enzim (sebagai protein fungsional). Dengan demikian gen mengontrol baik struktur maupun fungsi metabolisme sel. Dengan kata lain, gen mengendalikan sifat-sifat makhluk hidup.
Secara kimiawi, gen merupakan sepenggal DNA yang memiliki urutan basa tertentu dan berfungsi mengkode pembuatan satu macam polipeptida. Panjang pendeknya urutan basa (gen) menentukan panjang pendeknya rantai asam amino pada polipeptida. Semakin panjang urutan basa, semakin panjang asam amino yang menyusun polipeptida itu. Hal tersebut akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan tentang DNA.
Reading Time:
Anabolisme - Fotosintesis
Agustus 30, 20130 Comments


Anabolisme adalah proses kimia tingkat molekuler yang berkaitan dengan penyusunan senyawa dari yang sederhana menjadi kompleks yang terjadi di dalam sebuah sel.
Contoh dari Anabolisme yang paling terkenal adalah proses fotosintesis. Proses fotosintesis terjadi dalam 2 tahap yaitu Reaksi terang dan reaksi gelap. Proses ini terjadi di dalam butir-butir plastida. Kebanyakan daun memiliki plastida yang berwarna hijau jadi disebut dengan kloroplas. Berikut ini adalah organel yang disebut dengan kloroplas.
Organel ini memiliki bagian-bagian:
  1. Tilakoid
  2. Ruang tilakoid
  3. Grana
  4. Stroma
  5. Ruang antar membran
Disebutkan di atas bahwa fotosintesis terjadi dalam dua tahap yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang terjadi di bagian dengan keterangan no 1 sedangkan reaksi gelap terjadi pada nomor 4.
Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya matahari yang terdiri dari klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron.[7] Di dalam kloroplas terdapat beberapa macam klorofil dan pigmen lain, seperti klorofil a yang berwarna hijau muda, klorofil b berwarna hijau tua, dan karoten yang berwarna kuning sampai jingga.[7] Pigmen-pigmen tersebut mengelompok dalam membran tilakoid dan membentuk perangkat pigmen yang berperan penting dalam fotosintesis.[11]
Klorofil a berada dalam bagian pusat reaksi.[12] Klorofil ini berperan dalam menyalurkan elektron yang berenergi tinggi ke akseptor utama elektron.[12] Elektron ini selanjutnya masuk ke sistem siklus elektron.[12] Elektron yang dilepaskan klorofil a mempunyai energi tinggi sebab memperoleh energi dari cahaya yang berasal dari molekul perangkat pigmen yang dikenal dengan kompleks antena.[11]
Pada tumbuhan fotosistem dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fotosistem I dan fotosistem II.[11] Pada fotosistem I ini penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm sehingga klorofil a disebut juga P700.[13] Energi yang diperoleh P700 ditransfer dari kompleks antena.[13] Pada fotosistem II penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap panjang gelombang 680 nm sehingga disebut P680.[14] P680 yang teroksidasi merupakan agen pengoksidasi yang lebih kuat daripada P700.[14] Dengan potensial redoks yang lebih besar, akan cukup elektron negatif untuk memperoleh elektron dari molekul-molekul air.[7]
Perhatikan gambar berikut

Reaksi terang adalah reaksi yang melibatkan tenaga matahari sedangkan reaksi gelap (calvin-Benson Cycle) dapat terjadi tanpa kehadiran sinar matahari.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa:
  • Reaksi terang dan gelap berkaitan, kaitannya adalah reaksi terang menyediakan energi untuk melangsungkan reaksi bagi reaksi gelap. Energi yang dipersiapkan oleh reaksi terang berupa ATP dan NADPH.
  • ATP diperoleh dari tenaga foton yang berasal dari matahari dan H+ pada NADPH berasal dari pemecahan air. Selain itu pemecahan air juga menghasilkan oksigen yang akan dibebaskan ke lingkungan.
  • Pada raksi gelap dihasilkan gula dengan memanfaatkan CO2 lingkungan.
FOTOSISTEM
Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya matahari yang terdiri dari klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron.[7] Di dalam kloroplas terdapat beberapa macam klorofil dan pigmen lain, seperti klorofil a yang berwarna hijau muda, klorofil b berwarna hijau tua, dan karoten yang berwarna kuning sampai jingga.[7] Pigmen-pigmen tersebut mengelompok dalam membran tilakoid dan membentuk perangkat pigmen yang berperan penting dalam fotosintesis.[11]
Klorofil a berada dalam bagian pusat reaksi.[12] Klorofil ini berperan dalam menyalurkan elektron yang berenergi tinggi ke akseptor utama elektron.[12] Elektron ini selanjutnya masuk ke sistem siklus elektron.[12] Elektron yang dilepaskan klorofil a mempunyai energi tinggi sebab memperoleh energi dari cahaya yang berasal dari molekul perangkat pigmen yang dikenal dengan kompleks antena.[11]
Fotosistem sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fotosistem I dan fotosistem II.[11] Pada fotosistem I ini penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm sehingga klorofil a disebut juga P700.[13] Energi yang diperoleh P700 ditransfer dari kompleks antena.[13] Pada fotosistem II penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap panjang gelombang 680 nm sehingga disebut P680.[14] P680 yang teroksidasi merupakan agen pengoksidasi yang lebih kuat daripada P700.[14] Dengan potensial redoks yang lebih besar, akan cukup elektron negatif untuk memperoleh elektron dari molekul-molekul air.[7]

Fotosintesis pada tumbuhan

Tumbuhan bersifat autotrof.[4] Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik.[4] Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar.[4] Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan.[4] Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas.[4] Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.[4]
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil.[4] Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas.[4] klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis.[4] Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun.[4] Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya.[4] Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.[4] Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.[4]

Fotosintesis pada alga dan bakteri

Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga mikroskopik yang hanya terdiri dari satu sel.[15] Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis pada keduanya terjadi dengan cara yang sama.[15] Hanya saja karena alga memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi.[15] Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof.[15] Hanya sebagian kecil saja yang bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada materi yang dihasilkan oleh organisme lain.[15]

Proses

Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini.[16] Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.[16]
Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun.[16] Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini.[17] Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma.[16] Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.[16]
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).[18]
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma.[18] Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2).[18] Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH).[18] Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang.[18] Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula.[18] Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm).[18] Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 – 700 nm), hijau kuning (510 – 600 nm), biru (410 – 500 nm) dan violet (< 400 nm).[19] Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis.[19] Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis.[19] Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu.[19] Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda.[19] Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah.[19] Klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang.[19] Proses absorpsi energi cahaya menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron.[12] Proses ini merupakan awal dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.

Reaksi terang

Reaksi terang dari fotosintesis pada membran tilakoid
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2.[20] Reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.[20]
Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II.[21] Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.[21]
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap cahaya matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi tidak stabil.[21] Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim.[21] Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid. Dengan menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk PQH2.[21] Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks.[20] Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah[21]:
2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 + 2PQH2
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC).[21] Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid.[21] Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah[21]:
2PQH2 + 4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen)
Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I.[21] Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung kompleks inti terpisahkan, yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu.[21] Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin.[21] Reaksi keseluruhan pada PS I adalah[21]:
Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+)
Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH.[21] Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase.[21] Reaksinya adalah[21]:
4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ → 4Fd (Fe3+) + 2NADPH
Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase.[1] ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+ melintasi membran tilakoid.[1] Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP.[1] Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut[1]:
Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+ + O2

Reaksi gelap

Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack.[22] Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat.[22] Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3.[22] Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco.[22] Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase.[22]

Siklus Calvin-Benson

Siklus Calvin-Benson
Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat karboksilase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat.[22] RuBP merupakan enzim alosetrik yang distimulasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim ini distimulasi oleh peningkatan pH.[22] Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+ ditranspor dari stroma ke dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim karboksilase, terletak di permukaan luar membran tilakoid.[22] Kedua, reaksi ini distimulasi oleh Mg2+, yang memasuki stroma daun sebagai ion H+, jika kloroplas diberi cahaya.[22] Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya.[22]
Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas.[12] Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasi, reduksi, dan regenerasi.[23] Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua molekul 3-fosfogliserat(3-PGA).[23] Kemudian pada fase reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3-fosforgliseradehida (3-Pgaldehida).[23] Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tapi gugus karboksil dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis anhidrida asam pada asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP.[23] ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan.[23] Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron.[23] Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.[23]
Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan melalui stomata.[24] Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi.[24]
Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3-Pgaldehida.[12] Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa keluar.[12] Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol.[12] Triosa fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa.[12][24]

Siklus Hatch-Slack

Siklus Hatch-Slack
Berdasarkan cara memproduksi glukosa, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan C3 dan C4.[25] Tumbuhan C3 merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah subtropis.[25] Tumbuhan ini menghasilkan glukosa dengan pengolahan CO2 melalui siklus Calvin, yang melibatkan enzim Rubisco sebagai penambat CO2.[25] Tumbuhan C3 memerlukan 3 ATP untuk menghasilkan molekul glukosa.[25] Namun, ATP ini dapat terpakai sia-sia tanpa dihasilkannya glukosa.[26] Hal ini dapat terjadi jika ada fotorespirasi, di mana enzim Rubisco tidak menambat CO2 tetapi menambat O2.[26] Tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang umumnya ditemukan di daerah tropis.[26] Tumbuhan ini melibatkan dua enzim di dalam pengolahan CO2 menjadi glukosa.[26] Enzim phosphophenol pyruvat carboxilase (PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari udara dan kemudian akan menjadi oksaloasetat.[26] Oksaloasetat akan diubah menjadi malat.[26] Malat akan terkarboksilasi menjadi piruvat dan CO2.[26] Piruvat akan kembali menjadi PEPco, sedangkan CO2 akan masuk ke dalam siklus Calvin yang berlangsung di sel bundle sheath dan melibatkan enzim RuBP.[26] Proses ini dinamakan siklus Hatch Slack, yang terjadi di sel mesofil.[27] Dalam keseluruhan proses ini, digunakan 5 ATP.[27]
Reading Time:
Plot Summary of My Fair Lady
Agustus 30, 20130 Comments
Henry Higgins (Rex Harrison), an arrogant, irascible professor of phonetics, boasts to a new acquaintance, Colonel Pickering (Wilfrid Hyde-White), that he can teach any woman to speak so "properly" that he could pass her off as a duchess. The person whom he is shown thus teaching is one Eliza Doolittle (Audrey Hepburn), a young woman with a horrendous Cockney accent who is selling flowers on the street. After overhearing this, Eliza finds her way to the professor's house and offers to pay for speech lessons, so that she can work in a flower shop. Pickering is intrigued and wagers that Higgins cannot back up his claim; Higgins takes Eliza on free of charge as a challenge to his skills.

Eliza's father, Alfred P. Doolittle (Stanley Holloway), a dustman, arrives three days later, ostensibly to protect his daughter's virtue, but in reality simply to extract some money from Higgins, and is bought off with £5. Higgins is impressed by the man's genuineness, natural gift for language and especially his brazen lack of morals (Doolittle explains, "Can't afford 'em!").

Eliza goes through many forms of speech training, such as speaking with marbles in her mouth and trying to recite the sentence "In Hertford, Hereford, Hampshire, hurricanes hardly ever happen" without dropping the 'h', and to say "The rain in Spain stays mainly in the plain" rather than "The rine in spine sties minely in the pline". At first, she makes no progress (due to Higgins's harsh approach to teaching), but just as she, Higgins, and Pickering are exhausted and about to give up, Higgins softens his attitude and gives an eloquent speech about the beauty and history behind the English language. Eliza tries one more time and finally "gets it"; she instantly begins to speak with an impeccable upper class accent.

Higgins takes her on her first public appearance to Ascot Racecourse, where she makes a good impression with her stilted, but genteel manners, only to shock everyone by a sudden and vulgar lapse into Cockney; "C'mon Dover, move your bloomin' arse!". Higgins, who dislikes the pretentiousness of the upper class, partly conceals a grin behind his hand, as if to say "I wish I had said that!"

The bet is won when Eliza successfully poses as a mysterious lady of patently noble rank at an embassy ball, despite the unexpected presence of a Hungarian phonetics expert trained by Higgins. Higgins's callous treatment of Eliza afterwards, especially his indifference to her future prospects, leads her to walk out on him, leaving him mystified by her ingratitude. When she is gone however, he comes to the horrified realization that he has "grown accustomed to her face." Putting aside his resentment about the intrusion on his life and toward women in general, Higgins finds Eliza the next day and attempts to talk her into coming back to him. During a testy exchange, Higgins's ego gets the better of him, and his former student rejects him.

Higgins makes his way home, stubbornly predicting that Eliza will be ruined without him and come crawling back. However, his bravado collapses and he is reduced to playing old phonograph recordings of her voice lessons. To Higgins' great delight, Eliza chooses that moment to return to him.
Reading Time:

@way2themes