MATERIALISME
1. Pengertian materialisme
Kata materialisme terdiri dari kata materi dan isme.
Materi
dapat dipahami sebagai bahan, benda atau segala sesuatu yang tampak. Sehingga materialisme
dapat diartikan sebagai pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang
termasuk kehidupan manusia
di dalam alam kebendaan semata, dengan mengesampingkan segala sesuatu yang
mengatasi alam
indra. Sementara itu, orang-orang yang hidupnya berorientasi kepada materi
disebut sebagai materialis.
2. Ciri-ciri materialisme
a. Diskriminatif
adalah sikap seseorang yang membeda-bedakan atau
meninggirendahkan orang lain berdasarkan keadaan ekonomi, suku, dan biologis.
b. Pelit atau kikir
adalah sikap seseorang yang tidak mau rugi atau sulit
untuk mengeluarkan atau memberi sesuatu kepada sesamanya yang membutuhkan tanpa
alasan yang jelas.
c. Mudah merendahkan atau meremehkan segala yang
bersifat keagamaan atau moralitas dalam ucapan dan tindakan nyata.
d. Mengukur reladi atau pergaulan hanya
dari sisi untung dan rugi, tanpa mau berkorban bagi orang lain.
3. Macam-macam materialisme
a. Materialisme filsafat
Adalah materialisme yang menerangkan terjadinya alam
semesta tanpa mengacu pada kekuasaan Tuhan yang melampaui alam benda
b. Materialisme mekanik
Adalah materialisme yang memahami sepenuhnya seluruh
realistik berdasarkan cara kerja mesin di mana semua bagiannya saling
menggerakkan.
c. Materialisme diakletis
Adalah keseluruhan proses perubahan materi yang terjadi
terus menerus, yang akhirnya menimbulkan pertentangan.
d. Materialisme antropologis
Inti materialisme antropologis adalah menyangkal adanya
jiwa atau rohani, segala sesuatunya dikembalikan menurut terjadinya proses
biokimiawi saja.
e. Materialisme historis
Berpendapat bahwa seluruh / sebagian besar tindakan
manusia serta perubahan cultural ditentukan oleh faktor ekonomi
f. Materialisme praktis
Tolak ukur materialisme ini adalah materi atau harta benda atau kenikmatan
jasmani sedangkan bersifat rohani disangkal realitasnya.
4. Pandangan Agama terhadap Materialisme
v Pandangan agama Kristen dan Katolik
Dalam pandangan kedua agama ini, sikap materialisme
tidaklah disetujui. Hidup ini sebaiknya diserahkan seluruhnya terhadap
pelayanan pada Tuhan. Sering disebutkan bahwa mendewakan atau terlalu
mendawakan materi tidaklah benar. Ini dapat dibuktikan dari beberapa kutipan
ayat-ayat Alkitab, yaitu sbb:
a. Amsal 15:16, tertulis “ Lebih baik sedikit barang dengan disertai rasa
takut akan Tuhan, daripada banyak harta dengan disertai kecemasan.”
b. Amsal 22:1, tertulis “Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar,
dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas.”
c. Pengkhotbah 5:9, tertulis “Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan
uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan kekayaannya. Ini pun
sia-sia.”
v Pandangan agama Budha
Menurut agama Budha, kekayaan bisa dibagi menjadi 2
bagian, yaitu kekayaan materi yang dapat dicuri atau hilang sewaktu-waktu dan
kekayaan batin yang tidak dapat dicuri oleh siapapun. Sangiti Sutta menyebutkan kekayaan yang tidak dapat dicuri adalah
kekayaan ariya yang disebut satta ariya
dhana atau tujuh kekayaan ariya, yaitu saddha(keyakinan),
sila(kemoralan), hiri(malu untuk berbuat jahat), ottapa(takut
melakukan perbuatan jahat), sutta(pengetahuan
Dhamma/ajaran agama Budha), caga(kemurahan hati), dan pabba(kebijaksanaan).
5. Dampak-dampak materialisme
a. Bahaya bagi bangsa dan negara:
·
Sikap
materialistis, terlebih yang berdasarkan ideology materialisme selalu bertolak
belakang dengan agama, sikap materialisme bisa membawa orang kepada atheisme.
·
Sikap
materialistis dapat membahayakan ideologi negara Pancasila sila ke-1
(Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
·
Sikap
materialistis bisa membawa pertentangan kelas, pertentangan sosial, dan ras.
·
Sikap
materialistis bisa melahirkan banyak tindakan kejahatan, seperti korupsi,
pemerasan terhadap orang yang tidak berdaya.
b. Bahaya bagi tiap pribadi
·
Sikap
materialistis bisa menjauhkan manusia dari Tuhan dan sesama sebab materi
menjadi yang paling utama bagi orang tersebut. sesama bisa diperalat dan
diperas.
·
Sikap
materialistis bisa membuat orang tidak hidup bahadia karena ambisi yang semakin
menigkat untuk materi.
6. Usaha Menghindari dan Mengatasi
Materialisme
v Mengetahui pemahaman mengenai materialisme dan dampak
negatifnya
v Jauhkan rasa iri terhadap harta milik orang lain.
v Bersyukur atas segala hal yang kita dapat dan kita miliki
dalam hidup kita, meskipun apa yang kita dapatkan tersebut belum memenuhi
keinginan/harapan kita.
v Memperdalam ajaran agama untuk menguatkan iman dan hati
nurani.
v Menerima diri apa adanya.
7. Kesimpulan
Untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari, tentu kita
membutuhkan berbagai bentuk materi, seperti uang. Maka tidak ada salahnya kita
mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya. Hanya saja kita tidak boleh
menomor-satukan materi dalam hidup kita, sehingga kita melupakan/mengabaikan
Tuhan, agama maupun hati nurani kita sendiri. Karena semakin banyaknya materi
yang kita miliki tidak bisa menjamin semakin bahagianya kita dalam hidup. Akan
lebih baik materi yang kita dapatkan, dikelola dengan bijaksana dengan
memberikan kelebihan harta yang kita miliki untuk menolong orang lain yang
masih kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar